Sukoreno (16/10) – Rumah Tidak Layak Huni yang selanjutnya disingkat RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan kesehatan penghuni. (Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 07/PRT/M/2018 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).

Derajat kelayakan rumah tempat tinggal dapat diukur dari 2 aspek yaitu (1) kualitas fisik rumah dan (2) kualitas fasilitas rumah. Kualitas fisik rumah tempat tinggal diukur dengan 3 variabel, yaitu: jenis atap terluas, jenis dinding terluas dan jenis lantai terluas; sedangkan kualitas fasilitas rumah diukur dengan tiga variabel, yaitu: luas lantai per kapita, sumber penerangan dan ketersediaan fasilitas tempat buang air besar (WC) (Badan Pusat Statistik, 2015).

Program penanganan RTLH yang paling populer di masyarakat sering disebut dengan istilah “Bedah Rumah”. Di Kabupaten Kulon Progo bedah rumah mulai menguat sejak tahun 2011 saat Kulon Progo di pimpin oleh Bapak Hasto Wardoyo dengan program yang bernama Gentong Rembes. Sampai saat ini banyak bermunculan berbagai bentuk bantuan untuk mengatasi rumah tidak layak huni. Ada yang dibangun secara keseluruhan maupun hanya berbentuk renovasi atap/lantai/dinding (program Aladin).

Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kulon Progo pada hari Kamis,16 Oktober 2025 bertempat di Padukuhan Banggan RT 44 RW 23 Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo terpatnya di rumah Bapak Rubingin menyerahkan bantuan untuk rumah tidak layak huni. Bantuan ini berupa pembangunan rumah secara keseluruhan dan bantuan untuk renovasi atap / lantai / dinding.

Bantuan ini disampaikan langsung oleh Kepala Asisten Daerah (Asda) 1 Kabupaten Kulon Progo Drs. Jazil Ambar Was’an yang didampingi dari Baznas Kulon Progo, Dinas PUPR Kabupaten Kulon Progo,dan  Kabag Kesra Setda Kulon Progo. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Satpol PP Kabupaten Kulon Progo, Dinsos Kulon Progo, Panewu Sentolo, dan Lurah Sukoreno serta para penerima bantuan yang terdiri dari 8 (delapan) orang penerima bantuan pembangunan rumah senilai Rp 20.000.000,- dan 3 (tiga) orang penerima bantuan Aladin dengan nilai Rp 5.000.000,- sehingga total bantuan yang diserahkan oleh Baznas Kulon Progo sebesar Rp 175.000.000,-. Sumber pendanaan Baznas Kulon Progo salah satunya berasal dari zakat  ASN dan Pamong Kalurahan di wilayah Kabupaten Kulon Progo yang disalurkan kembali ke warga masyarakat melalui berbagai program bantuan sosial, salah satunya dengan program bedah rumah dan renovasi atap, lantai dan dinding (Aladin).

Penerima bantuan pembangunan rumah senilai Rp 20.000.000,- dari Kalurahan Sukoreno 3 orang, Kalurahan Sendangsari 1 orang, Kalurahan Sidomulyo 1 orang, Kalurahan Hargowilis 1 orang, Kalurahan Pendoworejo 1 orang, Kalurahan Ngargosari 1 orang. Sedangkan penerima bantuan Aladin terdiri dari 1 orang dari Kalurahan Sukoreno, 1 orang dari Kalurahan Kaliagung dan 1 orang dari Kalurahan Banaran, Galur.

Kepala Asda 1 Kabupaten Kulon Progo Drs. Jazil Ambar Was’an dalam sambutannya menyampaikan bahwa nilai utama dari program bedah rumah ini adalah menumbuhkan kepedulian warga masyarakat dan semangat gotong royong, karena gotong royong adalah solusi tepat dalam mengatasi permasalahan perumahan di masyarakat.