Sukoreno (31/01/2020) - Kesenian Jatilan dan Oglek merupakan kesenian khas dan menjadi unggulan di Kapanewon Sentolo. Oglek mengangkat cerita tentang peperangan antara prajurit Jipang yang di pimpin oleh Arya Penangsang dan prajurit Pajang yang di pimpin oleh Sutawijaya. Peperangan tersebut terjadi terjadi pada masa pemerintahan Kesultanan Demak yang di picu oleh dendam Pangeran Arya Penangsang kepada kerajaan Pajang atas meninggalnya ayahanda Arya Penangsang Raden Kikin yang tewas di tangan Raden Mukmin atau Sunan Prawata dalam sebuah peperangan karena memperebutkan tahta Kerajaan Demak untuk menggantikan Sultan Trenggana yang telah wafat (1546 M).
Kesenian oglek ini kemudian dilestarikan oleh warga Pedukuhan Depok dengan membentuk kelompok kesenian TRI MUDHA BUDHAYA. Kelompok kesenian ini dibawah komando bapak Narto Utomo dan beranggotakan warga masyarakat Pedukuhan Depok, bahkan kelompok kesenian ini telah mengantongi akta pendirian dari Dinas Kebudayaan. Semangat dari bapak Narto Utomo ini didukung oleh tokoh masyarakat dan Pemerintah Kalurahan Sukoreno. Selain untuk pelestarian kebudayaan, kelompok kesenian ini adalah sebagai wadah bagi warga masyarakat yang mempunyai jiwa seni dan memperkenalkan kesenian kepada generasi penerus. Di tengah era digital ini, eksistensi dari kesenian-kesenian lokal mulai tergerus dengan penggunaan bermacam-macam teknologi. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat Bapak Narto Utomo dan anggotanya untuk terus berkarya dan melestarikan budaya. Pada puncak acara hari jadi Kalurahan Sukoreno yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 Februari 2020 jam 13.00 di Balai Kalurahan Sukoreno, kelompok jatilan dan oglek Tri Mudha Budhaya akan tampil untuk menghibur warga masyarakat Kalurahan Sukoreno dan sekitarnya.