Desa Sukoreno (15/01/2020) – Pemerintah Desa Sukoreno beberapa waktu yang lalu melaksanakan kegiatan pelatihan bagi ibu-ibu di wilayah Desa Sukoreno. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas warga masyarakat serta untuk mengantisipasi jajanan tidak sehat yang sekarang banyak beredar. Dalam pelatihan ini jenis masakan yang di olah adalah kaki naga, cilok, nuget dan siomay yang berbahan dasar ikan lele. Ketiga jenis masakan tersebut sangat familiar dikalangan anak-anak, sehingga diharapkan anak-anak tak lagi jajan namun lebih memilih masakan ibunya yang tentunya lebih sehat.
Ikan lele adalah jenis ikan yang murah, bernilai gizi tinggi dan mudah didapatkan di Desa Sukoreno. Kandungan gizi dari ikan lele tak perlu diragukan lagi, seperti yang disampaikan oleh sahabatnestle.co.id yang mengutip dari buku Sehat Tanpa Dokter oleh Dr.Mehmet Oz, Michael Roize dalam daging lele terdapat juga asam omega 3. Kandungan gizi lele yang lain akan diulas pada uraian singkat berikut ini :
Dikutip Membuat Filet Lele & Produk Olahannya oleh Murniyati, Th. Dwi Suryaningrum, dan Ijah Muljanah, lele mengandung lemak sebesar 1,1 gram/100 gram. Jumlah tersebut sangat sedikit dibandingkan lemak pada daging sapi atau daging ayam. Sebaiknya, daging lele dikonsumsi dengan cara dikukus untuk mempertahankan kandungan asam omega 3.
Selain daging sapi dan daging ayam, tahukah Ibu, lele juga merupakan sumber protein hewani yang baik? Kandungan protein dalam lele sekitar 18,7 gram/100 gram.
Kandungan gizi lele lainnya adalah vitamin B. Di dalam daging lele, terdapat kandungan tiamin (Vitamin B1) sebesar 0,1 mg, serta riboflavin (Vitamin B2) sebesar 0,05 mg.
Sekitar 260 miligram fosfor terkandung dalam 100 gram lele. Dengan jumlah yang demikian, maka Ibu bisa memenuhi 30 persen kebutuhan mineral untuk tubuh setiap harinya. Kandungan gizi lele lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan di antaranya adalah kalsium, zat besi, natrium, dan niasin.
Dari banyaknya kandungan gizi diatas tentunya ini akan membuat ibu-ibu tak khawatir lagi dengan makanan sehat untuk anak dan keluarga. Selain mendatangkan pelatih dari Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) Kayu Manis Moyudan Sleman. Para peserta pelatihan juga mendapatkan peralatan memasak untuk mendukung dan mendorong kreatifitas serta mengembangkan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan, peralatan tersebut antara lain wajan dan panci besar untuk mengukus masakan.