Sukoreno (28/01/2020) - Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat jika rasa persatuan dan kesatuan terjaga dengan baik. Seperti semboyan Bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yaitu berbeda-beda tapi tetap satu. Maka sudah seharusnya setiap warga negara menjaga dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan semboyan tersebut. Kehidupan bermasyarakat terutamanya di daerah pedesaan banyak sekali kegiatan yang mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan, salah satu kegiatan tersebut adalah hajatan. Seperti yang disampaikan oleh arsavin666.blogspot.com bahwa hajatan merupakan alat pemersatu bangsa, karena hajatan sangat identic dengan suasana ramai dan penuh gotong royong antar sesame manusia baik itu berbeda suku, adat, agama bahkan ras kulit. Seakan semua tumpah menjadi satu, dalam acara nan sakral dan hikmat bagi semua manusia.
Dibalik kemeriahan hajatan, banyak tersimpan adat leluhur yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat kita sejak dahulu hingga saat ini. Diantaranya sifat gotong royong atau saling membantu satu sama lain antara pihak yang mempunyai hajat dengan tetangga sekeliling lingkungannya. Tak ada lagi namanya permusuhan, dendam, dan perselisihan, yang ada hanya satu tujuan dan satu keyakinanyaitu membantu kesuksesan acarahajatan tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh bapak Kelik Ishartanta selaku Jogoboyo Kalurahan Sukoreno, saat ditemui di lokasi hajatan salah satu warga yang mengatakan ”hajatan adalah salah satu wujud gotong royong warga yang masih selalu dijaga, para tetangga dengan ikhlas tnapa bayaran membantu suksesnya acara.” Di wilayah Kalurahan Sukoreno masih sangat kental terasa persatuan dan kesatuannya terutama dalam berbagai kegiatan. Seperti kerjabakti bersih dusun, pernikahan, dan jika ada warga yang meninggal dunia. Wujud gotong royong di masyarakat Kalurahan Sukoreno merupakan bentuk kecil dari persatuan dan kesatuan bangsa.
Hajatan memberikan banyak pelajaran yang tidak diberikan atau dipelajari di bangku sekolah tentang sebuah pentingnya arti dari kebersamaan dan kekeluargaan yang tidak bisa dijelaskan dalam rumus matematika. Karena hal tersebut tidak dapat diukur seberapa banyak dan seberapa tulus dalam membantu warga yang membutuhkan.