Sukoreno (20/02) - Tempe besengek merupakan makanan khas dari Kabupaten Kulon Progo, jenis makanan ini sangat cocok dinikmati bersama dengan geblek goreng yang juga merupakan makanan khas Kabupaten Kulon Progo. Selain merupakan makanan tradisional yang harus dilestarikan, proses pembuatannya juga menarik untuk diketahui. Prosesi pembuatan makanan tradisional Tempe Besengek atau Sengek yang berada di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Sukoreno di liput dari Bidang Warisan Budaya Kundha Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta bersama pengurus Desa Budaya dan pendamping Desa Budaya Kalurahan Sukoreno . Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Februari 2020. Salah satu Kalurahan yang mengolah makanan tradisional ini adalah Kalurahan Sukoreno bahkan makanan tradisional dari bahan tempe benguk ini menjadi Potensi Kuliner unggulan di Kalurahan Sukoreno.
Makanan tradisional yang sudah turun temurun di Sukoreno ini dibuat dari bahan dasar tanaman Benguk di dapat langsung dari hasil pertanian yang di tanam oleh masyarakat di Kalurahan sukoreno. Menurut masyarakat Sukoreno, tempe besengek sendiri sudah di produksi lebih dari lima puluh tahun yang lalu.
Seorang tokoh pembuat tempe besengek di Kalurahan Sukoreno adalah mbah Tusino yang tinggal di pedukuhan Blimbing Kalurahan Sukoreno Kapanewon Sentolo. Beliau menuturkan prosesi pengolahan kuliner ini, diawali dengan mencuci dan merebus bahan dasar utama yaitu biji Benguk. Setelah direbus kemudian di kuliti dan di diamkan selama kurang lebih tiga hari sebelum kemudian direbus kembali dan di diamkan beberapa saat. Jika dalam pembuatan tempe benguk, biasanya biji Benguk yg sudah di masak dan dingin di baluri dengan ragi. Namun berbeda dengan proses yang dilakukan mbah Tusino, beliau mengganti ragi beberapa helai daun waru. daun waru yang sudah agak layu digunakan untuk membaluri semua biji benguk atau biasa di sebut Nglanjari, bertujuan untuk menciptakan bau dan rasa yang khas dari beguk itu sendiri. "kalau pakai ragi nanti bisa berubah rasanya, malah kadang menjadi pahit" ungkap pria berusia 50 tahun tersebut. Setelah selesai Benguk di kemas menggunakan daun pisang berjajar 2 kemudian di ikat sampai berjumlah 3 pasang atau jika dijumlahkan akan menjadi 6 buah Tempe. Setelah tempe memutih proses selanjutnya adalah memasak Tempe dengan air yang sudah di beri bumbu-bumbu khusus seperti: ketumbar, kemiri, bawang merah, bawang putih, daun salam, dan laos kemudian di beri santan dan jika matang dapat disajikan hangat atau dingin.
Kalau berkunjung ke Kulon Progo sangat disarankan untuk mampir ke Kalurahan Sukoreno, untuk menikmati tempe besengek yg di produksi oleh mbah Tusino. Atau dapat langsung berkunjung ke rumah-rumah warga yang memproduksi kuliner ini untuk mengetahui proses pembuatannya sekaligus belajar membuat tempe benguk. Tempe besengek Sukoreno juga ikut di pamerkan dalam gelaran-gelaran potensi Kalurahan dengan harga yang amat terjangkau yakni sekitar Rp 3.000,- untuk 6 buah Tempe Besengek.